Suatu pagi ketika aku sedang menikmati croissant sarapan ku, tiba-tiba hati ini dipenuhi rasa syukur. Lucunya, bukan rasa syukur karena croissant enak (emang kurang enak sih), tapi merasa bersyukur punya keluarga yang luar biasa. Ntah mimpi apa semalam, aku merasa berbahagia punya saudara-saudara yang menakjubkan.
Dalam perenungan pagi itu, timbul rasa terima kasih yang amat mendalam kepada mama papa. Kenapa? Karena memberiku 6 saudara, yang juga berarti 6 teman baik sepanjang perjalanan hidup ini. Waktu kecil, mama selalu mengingatkan kami, bahwa at the end of the day, kemungkinan saudaralah yang akan tetap in touch, apapun kondisimu. Dan pagi ini, aku memaknai ucapan itu.
Aku bersyukur karena punya saudara yang bisa kuakses kapan saja, yang selalu penuh cerita dan tawa, yang selalu bersedia mendengar keluh kesah. (eh, berima! Haha. ga penting ya.)
Aku berterima kasih kepada papa dan mama, tidak hanya karena mereka melahirkan kami bersaudara, tapi juga mendidik dan membimbing kami menjadi komunitas yang solid. Itu hal yang jauh lebih susah. Kami selalu berusaha ada untuk satu sama lain dan saling mendukung.
Aku secara fisik memang sendiri, tapi aku jarang merasa sendirian. Aku selalu merasakan kehadiran mereka. Demikian pula aku selalu berusaha hadir untuk mereka, meskipun jarak jauh terbentang.
Terima kasih untuk keluargaku yang luar biasa. Aku ada dan bisa sampai hari ini berkat kalian semua. Deep bow in gratitude.
Peluk kangen dari jauh.. Love you all.
Ju