Minggu pertama di tempat baru, nampaknya susah mempertahankan stamina. Jadinya blog ini pun tak sempat kuupdate lagi begitu kegiatan dimulai.
Selasa pagi, aku terbangun dalam ketakutan dan rasa lapar. Perasaan seperti terdampar, kenapa aku disini?Kepala terasa pusing. Usut punya usut, ternyata aku benar-benar merindukan nasi.. (haha. ndeso banget aku..). Merasa diri ini tidak aman karena memang sejak di tiba di rumah ini, aku hanya makan nasi 1 kali. Dalam ketakutan itu, aku ke dapur dan mengambil panci. Mencoba kembali teknik memasak tanpa rice cooker. (aku pernah melakukannya saat summer school di bordeaux dl).
Ukuran airnya kurang pas nampaknya, jadi setelah aga lama di masak, nasi nya masih aga basah dan lembek. Tapi gapapa, yang penting hati sudah tenang. haha. Karena belum banyak stok makanan, aku pun membuat telur dadar. Karena garam yang kubeli bentuknya flakes (aku lupa beli alat penghalusnya), jadilah aku tak bisa mengukur tingkat keasinannya. Selain itu, aku juga belum terbiasa dengan garam disini. Jadilah telur dadar dengan keasinan yang kurang. Tapi tidak apa-apa, makan pagi dengan nasi kembali menenangkanku.
Aku ada janji dengan temanku di kampus hari ini untuk mengurus administrasi. Karena waktu sudah mepet dan rasanya kurang fit, kuputuskan ke kampus dengan bus. Rela tak rela, aku merogoh koin 3.6 dollar. Yah, mahal banget tiket bus disini. Sebelum berangkat, aku dijelaskan peta sekilas oleh teman serumahku. Jalan menuju halte beda dengan rute kemarin. Aku menunggu cukup lama karena aku tak mengecek jadwalnya. Ohya, info penting, kita harus melambaikan tangan kalo kita mau naik bisnya, karena si bis ga berhenti di semua halte. Kalo ada yang mau naik, atau turun, bis baru berhenti.
Dalam bis, aku menemukan sebuah sign yang lucu, yang kuputuskan untuk diabadikan.
Plang biru atas: "This bus is limited to carrying 15 standing passengers" |
Nyamannya kota ini, bis hanya boleh membawa 15 penumpang yang BERDIRI. Langsung terbayang bis yang selalu kunaiki di jakarta, yang mungkin bisa memasukkan 15 penumpang hanya di tangga2 dekat pintu. Hahaha. 15 mah ga ada apa-apanya :)).
Sampai di kampus, aku bertemu teman-temanku. Tempat yang pertama kami pergi adalah tempat untuk mengurus concession (diskon 50% untuk transportasi bagi mahasiswa full time). Sebenarnya kemarin temanku sudah kesana, kata staff nya, dia tak bisa dapat concession. Hari ini kami kesana lagi, aku yang bertanya tentang concession itu, sementara dia mengurus kartu mahasiswa. Kata petugasnya, aku bisa mendapatkan concession setelah enrollment. Janji untuk enrollment ku baru sorenya jam 2.30. Jadi dia hanya membuatkan ku kartu mahasiswa dan kupikir sore setelah enrollment, aku akan kembali mengurus diskon. Temanku hari ini bisa mendapatkan diskon itu, jadi sebuah stiker khusus tertempel di kartu mahasiswa nya. (aneh kan? kemarin dia datang tidak bisa, tapi hari ini jadi bisa). Selesai urusan disitu, kami pergi ke tempat yang menjual tiket bis. Kalo beli per 10 kali, harga bis jatuhnya lebih murah. 28 dollar something. Beda 70-an cent setiap kali, lumayaaan banget itu. Temanku karena dapat concession, membeli tiket yang 1/2 harga, hanya 14 dollar something. Aku belum membeli, karena kupikir akan kulakukan setelah dapat concession sore nanti.
Selesai urusan itu, saatnya mencari makan siang. Kami memutuskan membeli roti2an di bakery gitu, karena dari kemarin melihat antrian panjang disitu. Mestinya rotinya enak. Kami memilih roll spinach + cheese, harganya 2.5 dollar. Lumayan untuk mengganjal perut (temanku kenyang, aku tidak. haha). Selesai lunch, kami berjalan menuju kantor temanku di math department, yang merupakan markas kami berkumpul, kemudian teman ku pulang karena masih ada urusan di tempat lain. Jam 2 sore, aku memutuskan berjalan menuju tempat enrollment. Aku harus memperhitungkan waktu tersesat juga. Dengan percaya diri, kutolak bantuan temanku yang hendak mengantarku. Bisalah, kan sudah 2-3 kali lewat sana. Begitu start, aku berjalan sekitar 10 menitan hingga aku menemukan diriku kembali ke math department lagi. haha. Ya ampun, baru ditinggal, udah tersesat :P. Aku mengulang lagi dengan path yang lebih kukenal, untungnya aku tiba tepat waktu untuk janjiku.
Urusan sekitar 1 jam di situ. Setelah enrollment, aku kembali ke tempat diskon bis. Kali ini aku ketemu staff cewe (mungkin sama dengan yang temanku temui kemarin) dan dia mengatakan aku tak bisa mendapatkan diskon. Haha. Aneh kan? Padahal tadi pagi, staff cowo itu bilang aku bisa urus setelah enrollment. Ntah apa yang terjadi dalam beberapa jam itu. Aku sudah capek bolak balik, karena tempat yang kukunjungi agak jauh satu sama lain, jadi aku tak ada energi lagi untuk bernego. Aku meninggalkan tempat itu, dan pergi membeli tiket bis tanpa diskon. Aku perlu pergi berbelanja dan ga mungkin jalan kaki. Sebelum meninggalkan kampus, aku membeli subway. Sudah lemas banget rasanya, energi terkuras. Sayangnya, di subway, aku tidak menemukan roti yang dulu kubeli di eropa. Jadi aku membeli roti honey + ham + cheese + salad + olive + sweet onion sauce (lupa nama saucenya). Aku makan beberapa gigitan dan kemudian naik bis ke jesmond shopping center. aku harus tiba awal sebelum tokonya tutup.
Aku mengunjungi Big W, untuk mendapatkan rice cooker. Letaknya sama dengan tempat belanja kemarin, tapi dia tutupnya lebih awal, makanya kemarin aku tak mendapatkannya. Rice cooker disini tidak semahal bayanganku, hanya 12.74 dollar untuk ukuran 5 gelas. Padahal aku membayangkan akan sekitar 30-an dollar. Di toko ini aku mendapatkan gantungan baju, ember dan tissue toilet. Sebenarnya ingin membeli deterjen, tapi sesuai nama tokonya, semuanya ukuran super besar. Mengingat bawaan ku yang sudah banyak dan aku perlu berjalan kaki turun naik dari halte bis menuju rumah, kuurungkan membeli deterjen ukuran gaban. Aku ke woolworth membeli yang lebih kecil, sekalian sabun dan shampoo.
Keluar woolworth, kepalaku berputar-putar. Benar-benar exhausted. Aku duduk di sofa depan woolworth dan kembali mengeluarkan sisa subway ku. Kuhabiskan dan merasa lebih baik. Aku mendapatkan bis pulang tak lama setelah menunggu di halte. Perjalanan dari halte ke rumah terasa benar-benar jauh. Dengan backpack di punggung, tangan kiri dan kanan mengangkat belanjaan, di jalan yang menanjak, rasanya mau dibuang saja belanjaannya. Sampai rumah, napasku putus sambung. Duduk sebentar, aku pun memasak brokoli + ayam dan menghabiskan sebagian sisa nasi yang ada di panci. Tentu saja, malam dirumah selalu diisi ngobrol-ngobrol dengan teman serumah sambil menikmati dinner. Setelah makan, tidak ada lagi energi untuk menulis blog. Setelah itu, aku bersih-bersih diri dan tergeletak tak bergerak di kasur. Hari berlalu begitu cepat..
No comments:
Post a Comment