Monday, March 18, 2013

Petualangan di Kampus

Pagi hari, rasanya tidak ingin bangun, padahal jam sudah menunjukkan pukul 8. Kamar dingiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin sekali, jadi sembunyi di balik bedcover begitu menyenangkan. Niat suci mau bangun jam 6 setiap hari pun gagal maning. Ini gara-gara pintu di balkoni yang tepat di depan kamarku tidak ditutup, jadinya angin masuk lewat celah bawah pintu. (haha. there's always an excuse :P). Aku nya yang salah ngerti sih, teman serumah ku bilang, kalo pintu balkoni jangan di lock, susah bukanya. Nah, kupikir klo kututup itu lock otomatis, jadi aku tak berani tutup. Tadi pagi ketika aku cerita aku dingin, mereka bilang, "harusnya pintu ditutup". OOOO.. boleh ditutup toh?

Sarapan pagi ala bule banget, gara-gara semalam tidak sempat belanja serius. haha. cuman grab and go, karena buru2. 3 slices of bread, 2 with cheese and 1 with chocolate jam + 1 banana. That's it.

Karena udah janji dengan teman mau urus administrasi bersama, aku pun minta bantuan teman serumahku menggambarkan peta. Ketika sewa rumah, dia bilang kalau rumahku DEKAT dengan kampus ku, bisa ditempuh dengan jalan kaki. Berbekal peta yang dia gambar, aku melangkah keluar. Aku ke arah kanan rumah dan berjalan terus. Sempat berhenti sebentar dan agak bingung, tapi kuputuskan terus berjalan. Tapi nama jalannya pun beda dan aku tak ada ide. Aku menghampiri seorang bapak yang tinggal dekat situ, yang baru turun dari mobil. Dia langsung bilang, "you look lost just now". haha. dia melihat ku saat bingung itu. Kujawab dgn polos, "Yes, you're right". Kemudian dia menunjuk ke arah bukit, disitu jalan yang aku mau. hahaha. Aku salah arah booooo. harusnya dari rumah aku ke KIRI, bukan kanan. Nah, setelah aga lama, aku sampai di university drive. Pemandangan di depan berupa jalan yang naik turun, membuat ku berpikir, "kapan gemuknya aku?". Lampu merah tempat aku harus berbelok juga nuuuuun jauh disana. Apanya yang easy walking distance?? Dan taukah saudara-saudara, teman serumah ku itu "MOUNTAIN CLIMBER", jadilah kenapa yang easy bagi dia, sama sekali TAK easy bagiku. setelah 40 menit, aku tiba di tujuan.
University Drive. Di ujung sana sekali, ada traffic light, dan masih separuh jalan :D
Jalan Masuk kampus, see? How green it is :)

Pesan moral: lain kali kalo tanya jarak rumah, tidak hanya durasi jalan kaki, tapi juga profesi si pejalan kaki. hahaha.

Sampailah aku di math department, karena seorang teman Indonesia disana bersedia mengantarku. Aku ke bank untuk buka rekening, kemudian ke grad school office untuk bikin janji enrolment. Dapatnya besok jam 14.30. Di bank, aku juga bertemu temanku, Yodi, yang juga akan memulai PhD nya, tapi di public health dan temannya Bagus dari Canberra. Setelah itu, kami makan siang bersama. Kami beli di kantin, ditraktir Meks (Thanks Meks!). Kami membeli 4 paket chicken schnitzel + kentang goreng dan coke. 1 porsi aza hampir 10 AUD. Mahalnyoooo tak percayooo rasanyooo. Porsinya gede juga sih, aku pun tak sanggup menghabiskannya.
My lunch

Setelah lunch, aku diantar membeli SIM card telepon (yang sampai saat ini belum berhasil kumasukkan ke hp ku) dan kemudian diajak bersilahturahmi dengan beberapa mahasiswa Indonesia yang sedang PhD. 2 di kimia, 3 di fisika. Ohya, pas perjalanan menuju kantin, kami juga sempat bertemu 1 bapak-bapak Indonesia dan 1 teman dari Papua. Dari situ, aku diantar Meks menuju gedungku, school of Electrical engineering and computer science. Kami masuk di Gedung EE, tapi tak ada seorang pun yang kenal supervisorku. Aku pun menelepon dan ternyata mereka di gedung ES. Beruntung sekali hari ini aku diantar, karena kalau tidak, aku pasti akan tersesat di kampusku yang hijau nan lebat itu.

Aku bertemu co-supervisor pertama ku, orang yang hangat. Dia mengenalkan ku pada prof lain juga yang riset di bidang ku. Kami hanya mengobrol sebentar karena dia mesti ngajar. Supervisor ku kebetulan lagi ada urusan di math. Aku duduk di seminar room untuk menunggu sambil membaca buku Thay, karena itu satu2nya buku yang terbawa di tas. Kemudian aku pergi mencari toilet. menurut anak panah, aku harus ke arah kanan, tapi aku mengikuti arah itu, hingga di pintu keluar, aku bahkan tak menemukannya. Ternyata, design toilet nya sama seperti ruang para profesor, jadi ada nomor ruangan dan namanya. Sekilas aku lihat ada nomor, jadi aku tak sadar itu toilet. Tulisan toiletnya: 247 Female. hahaha. Aku dikasitau saat aku bertanya ke seorang cowo yang lewat di lorong itu.

Sekitar jam 4 an, aku bertemu supervisorku. Ternyata prof ku bilang, ada beda di warna list pintunya. Kalo biru itu ruang dosen, kalo putih itu kamar kecil, kalo pink tempat barang2 cleaning, kalo hijau exit. Good to know! Supervisor ku sungguh sangat bersemangat sekali. Di pertemuan pertama saja dia sudah masuk ke topik riset, ini dan itu. Aku yang sudah lapar dan mengantuk pun terpaksa mendengar, sambil berharap dia cepat selesai. hahaha. Jam 6, akhirnya suaminya menjemput dan aku pun di antar pulang ke rumah.

Sampai rumah, aku lapaaaaar sekali. Belum ada stok makanan. Jadi aku makan sisa lunch ku, dan memalak sedikit spaghetti teman turki ku.Kemudian teman yang lain pulang, trus kami bertiga mengobrol-ngobrol.  Sekitar jam 7.30 malam, Meks datang dengan bapak-bapak yang aku ketemu pas ke kantin. Mereka datang untuk mengantar ku berbelanja. Supermarket aga jauh dari rumahku, apalagi kalo mau beli beras dan minyak yang berat, jalan kaki rasanya belum sanggup. Mereka mengantarku dengan mobil. (Thanks again to Meks! Thanks Bapak :) ).

Barang disini mahaaaaaaal sekali. Harga paprika merah 9.48 AUD per kg, sekitar 100 ribu Rp per kg. Box makan sekitar 5.5 AUD. Beras harganya sekitar 2.5 AUD per kg. Daging ayam juga mahal. Kalau beli yang di box, daging paha ayam sekitar 12.5 AUD per kg. Aku beli di bagian yang timbang-timbang, harganya 9.48 AUD per kg. Haizz.. mahal sekali, lebih mahal dibanding harga di eropa menurutku. Bawang putih harganya juga mengerikan, 19 AUD per kg. Yang lebih murah dari Indonesia adalah harga nectarine, hanya 2.18 AUD per kg. Di jakarta, harga segitu hanya dapat 1 nectarine. hehe. Ohya, aku juga menemukan Indomie goreng, harganya sekitar 60 cent per bungkus. hohoh.  Intinya, belanjaan ku hari ini menghabiskan 84.25 AUD. Itu pun aku ga yakin bertahan hingga seminggu. Mungkin lusa aku harus berbelanja lagi. Mengerikan :(
Daftar belanja hari ini yang mahal :(
Ketika hendak pulang, accu mobil bapak yang mengantarku habis. Jadi mobilnya tak bisa distarter. Akhirnya, bapak tersebut terpaksa berjalan kaki ke rumah temannya untuk meminjam mobil dan mengantarku pulang. (terima kasih banyak bapak. Maaf sekali merepotkanmu). Mobilnya sendiri ditinggalkan di parkiran. Aku sampai di rumah pukul 9.

Demikian hari ini pun berlalu. Cepat sekali rasanya. Dan kembali saya mendapatkan begitu banyak bala bantuan. Thanks to universe for all helping hands around me. I feel so blessed.

PS. Fakta baru yang kutemukan kemarin tapi lupa tertulis:
Sandaran kursi dalam kereta
Dalam perjalanan dari Sydney kemarin, aku memilih opsi kereta. Sekilas masuk, keretanya mirip stoptrein di belanda, terutama warna tempat duduknya yang hijau. Yang anehnya adalah, kursinya tidak beraturan, sebagian menghadap searah jalan kereta, ada yang terbalik dan ada yang hadap-hadapan. Tidak ada patternnya begitu. Kalo di belanda, memang begitu, tapi terpola rapi. Karena capek, aku tak peduliin. Beberapa kali terdengar bunyi "bump" kecil tapi tak kuhiraukan, hingga seorang nenek2 didekatku, terlihat berdiri mendorong sandaran kursi. aku awalnya berpikir, tas yang dia bawa terjepit kursi, jadi dia sedang berusaha mengeluarkannya. Tapi ternyata tidak saudara-saudara, sandaran kursi itu bisa di dorong. Jadi yang tadinya kursi hadap depan, begitu sandaran di dorong, kursi jadi menghadap arah sebaliknya. Keren juga teknologi ini, jadi setiap orang bisa memilih arah menghadap. Dulu dibelanda, kadang-kadang aku travel mundur.
Sandaran kursi di kereta
Aturan jalan raya
Baru tau kalau ternyata di Australia memakai aturan yang sama seperti di Indonesia, berjalan di sebelah kiri. Jadi setir mobilnya berada di sebelah kanan juga. Pantas saja beberapa teman bisa memakai SIM Indonesia. Bagiku ini fakta baru, tapi mungkin bagi yang lain, hanya akan berkomentar, "Yaaaah ampun!! kemane aze lo??". hahaha.

3 comments:

  1. bacain blog lu kayak baca ceita bersambung. nungguin posting berikutnya hadir segera. hahaha...

    kedengarannya asik ya di sana. beruntung sekali lu banyak org baik di sekeliling lu. :)

    ReplyDelete
  2. Is it not so far the campus? Is it common to have bicycle there? Kak Su Ciu kita ketemu waktu di Jakarta bukan?

    ReplyDelete
  3. awalnya aku mau marah-marah pas dikasih link blog ini oleh you-know-who...bisa-bisanya ini bocah mau hidup di ostrali selama bertahun-tahun cuma ngabarin lewat sekali MISKOL!!!! etapiiii,,,ternhyata pengalaman blogmu sudah cukup dodol dan menghiburku hahahahahhaah.....thanks!!! :P
    yg tentang kreta itu, di inondesia juga gtuuuu, kereta kelas bisnis yg jarak jauuuhh....summary blog mu emang bener: kemana aza looo :))))))
    PS: kirimin aku nomer ostrali mu dong, jangan blg kamu blom pake whatsapp juga!! kalo bua sms masi bs kan hp mu?

    ReplyDelete