Friday, March 22, 2013

First Real Discussion

March 21, 2013

Hari ini aku terbangun jam 7, karena teringat harus menggoreng sayap ayamku. Harus bangun aga awal, supaya sayapnya sempat mencair dulu. (Teteeeeeeeeeeeup aza di otak isinya makanan). Dengan sigap, kupanaskan nasi semalam. Sarapan ku 2 roti dengan selai nutela. Sambil makan, aku menggoreng ayamnya. Setelah ayamnya jadi, aku tak tahan untuk tidak memakannya. Ditemani nasi semangkok, kumasukkan ayam ke perutku. Rasanya lumayanlah, untung dibiarkan semalaman, karena setelah semalaman pun, rasanya tak cukup asin. Kalo digoreng semalam pasti lebih hambar lagi.

Setelah makan, aku membekali diriku nasi dan ayam goreng untuk makan siang. Sebenarnya, hari ini adalah Harmony Day di kampus, jadi ada food stand dari berbagai negara (termasuk indonesia) dan pengunjung boleh mencicip dengan gratis. Tapi aku tetap membawa bekal, just in case porsinya ga pas. wkakaka.

Aku bertemu prof jam 10-an, aku berangkat dengan bis karena aku harus membawa laptop yang berat untuk menunjukkan hasil exercise. Sampai sana, temanku masih di ruangan. Karena yang mau dibahas topik yang sama, jadi temanku diperpanjang hingga jam ku. sebenarnya, kami hanya bertemu 1 jam setiap orang. Jam 11, teman (orang Kuba) yang seharusnya terjadwal tidak memunculkan diri. Karena kosong, prof ku memakai waktunya untuk melanjutkan diskusi. Ohya, prof ku bilang, gambar ku untuk exercise belum cukup banyak, masih ada banyak kemungkinan, jadi dia menyuruhku melanjutkan lagi di rumah, kemudian hingga jam 12 pun, saat teman yang lain lagi (orang Laos) sudah nongol, kami tetap diruangan. Diskusi yang menarik sih, profku sangat bersemangat. Begitu banyak yang harus dicerna otak, sehingga perutku mulai menjerit. Apalagi aku sudah janji dengan teman-teman Indoku untuk lunch di food stand harmony day. Tak tahu caranya menghentikan diskusi. Jam 12.30, untungnya teman Turki minta pamit diri makan siang, jadi kami dikasi break time. Aku pun pamit kabur menuju food stand setelah menitipkan tas laptop yang berat di ruangan temanku. Sampai sana, teman Indo ku sudah pada makan dan hampir semua stand sudah tutup dan bersih-bersih. Aku ke belakang stand indo, ada nasi uduk + rendang kentang + rendang daging. Aku hanya makan nasi dan kentangnya. Aku juga sempat menikmati pertunjukan poco-poco dari teman-teman indo. Beberapa orang luar ikut bergabung dan mereka tampak sangat menikmatinya.
Foto pertunjukan poco-poco dari jarak jauh

Selesai dari situ, aku menuju tempat peminjaman sepeda. Di kampus ku, selama bulan-bulan awal kuliah, setiap Kamis, ada sukarelawan yang membuka stand dekat bank, meminjamkan sepeda untuk mahasiswa. yang mengikuti club sepedanya, dengan deposit 50 dollar dan bisa dipinjam selama mungkin. Kalau sepeda dikembalikan, uang deposit itu akan kembali. Karena malas berjalan kaki, kuputuskan meminjam sepeda hari itu juga. Karena antrian panjang, urusan berbelit-belit, aku menghabiskan waktu cukup lama disitu. Aku tinggalkan sebentar untuk mengurus internet banking. Saat kembali, masih belum juga giliranku. Teman Indo yang tadi bersamaku, memutuskan menungguku di library. Saat tiba giliranku, aku membeli helm (5 dollar), kunci sepeda (2.5 dollar) dan memintanya mengganti stand sepeda ku serta memesan tempat duduk belakang (10 dollar) untuk memudahkan membawa barang2. Orangnya berjanji akan membantuku memasangnya minggu depan.

Belum selesai urusan disitu, aku mendapatkan telpon bahwa teman yang kutitipi laptop sudah mau pulang. Jadi aku berlari kembali ke gedung Engineering untuk mengambil laptop ku. Dari sana, aku ke gedung seberangnya (diantar teman Laos) untuk mengurus kunci ruangan kantor. Aku hari itu dikasitau sudah dapat jatah ruangan. Dari sana, aku kembali ke tempat sepeda. Dengan bawaan super berat itu, rasanya susah untuk bersepeda pulang, mengingat jalan yang turun naik ga karu-karuan. Aku pun mencoba bersepeda ke math department ke markas kami. Ternyata temanku sedang mengajar, jadi kutinggalkan sepeda di luar, berjalan menggeret laptop berat menuju library bertemu teman lain. Dalam perjalanan, seperti biasa ditemani ketersesatan, hingga aku memutuskan aku duduk dan menghabiskan bekal. Setelah itu, kulanjutkan jalan menuju perpustakaan, ditunjukkan jalan oleh 2 orang China yang kutemui di jalan.

1 jam kami di library, kemudian bergerak menuju math department. Ada teman (Pak Jun) yang mau mengantar kami belanja, jadi sepeda kutitipkan dalam ruangan, dan kami berempat pun berangkat menuju shopping center. Hari kamis, toko buka lebih lama. Kami mampir toko Asia, tapi aku tak menemukan barang yang menarik. Aku hanya mengambil sebungkus bihun dan mie Chinese gitu. Padahal aku berharap akan menemukan sambal ABC. Huhu.. Tak ada juga kecap asin dan manis yang kuharapkan. Kami menuju woolworth untuk belanja sayur dan daging.

Selesai belanja, kami mampir ke rumah senior-senior Indonesia. Kami mampir ke rumah Pak Syahrul, Bu Darma dan Mbak Pur yang letaknya belakang shopping center dekat parkiran mobil. Setelah mengobrol, kami mengantar Yodi pulang, mampir masuk liat rumahnya sebentar. Setelah itu, kami kembali ke rumah Pak Jun (yang serumah dengan bu Hera) untuk mengambil tas dan aku pun di antar pulang.

Sampai rumah sudah jam 9 malam. Aku makan ayam goreng yang tersisa dan nasi. Kemudian temanku pulang, habis dari "drink" bareng profku. Dia bilang, prof ku mencemaskan ku. Dari tadi sore meninggalkan ruangannya, ampe jam mereka bertemu lagi untuk minum, aku blm pulang ke rumah. Dia takut kenapa-kenapa dengan aku yang bersepeda hari itu. Jadi merasa ga enak ga mengabari teman serumah ku kalo aku pergi bertamu bareng teman-teman Indo. Segera temanku mengirim email ke prof ku mengabari ku baik-baik di rumah. Ah! Mereka sungguh baik, benar-benar menghadirkan kehangatan untuk ku di tempat nan asing ini. Aku kembali bersyukur. Aku sungguh beruntung. Terima kasih alam semesta..



No comments:

Post a Comment